Antrean kendaraan roda dua dan mobil di luar SPBU telah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi bagi warga Sri Lanka di tahun ini. Harga minyak dunia yang tinggi turut memperburuk kesengsaraan mereka.
Wijesekera memperkirakan bahwa Sri Lanka akan membutuhkan 568 juta dolar AS untuk membayar selusin pengiriman bahan bakar yang dibutuhkan pada bulan Juni tahun ini.
Negara ini tengah berjuang untuk membayar 31 juta dolar AS untuk pengiriman minyak tungku yang berlabuh di Pelabuhan Kolombo. Kilang Ceylon Petroleum Corporation (CPC) yang dikelola negara membutuhkan 735 juta dolar AS untuk melunasi letter of credit pembelian minyak sebelumnya.
Per akhir April 2022, total cadangan devisa Sri Lanka sebesar 1,82 miliar dolar AS.