Namun, menurutnya, semua harus tetap waspada dan selalu siap terhadap tantangan-tantangan eksternal yang bisa menimbulkan gejolak di ekonomi kawasan.
"Kita harus terus memperbaharui kebijakan kita untuk merespons situasi yang dinamis ini. Kita juga tidak boleh cepat puas terhadap ekspektasi pertumbuhan kawasan yang tinggi," ucapnya.
Di sisi lain, dia menekankan agar para negara anggota harus secara aktif mempertahankan dan memfasilitasi situasi ini.
"Agar kita bisa terus melakukan yang terbaik dalam mereformasi ekonomi kita dan memastikan keberlanjutan," ucapnya.
Adapun AFMGM dihelat untuk ke-9 kalinya di Nusa Dua, Bali. Ini merupakan rangkaian agenda di bawah Keketuaan ASEAN 2023 oleh Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan bahwa ini adalah sebuah koordinasi kolektif di antara menteri keuangan dan gubernur bank sentral se-ASEAN untuk memajukan kepentingan bersama di proses keuangan kawasan.
"Keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertemakan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Kami percaya ASEAN harus menargetkan agar menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, inklusif, dan berkelanjutan," kata dia.