JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) atas pembelian mobil baru. Dia sempat menolak usulan kebijakan yang disampaikan oleh Kementerian Perindustrian itu pada Oktober 2020.
Sri Mulyani menyebut, kebijakan tersebut diberikan untuk mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc kategori sedan dan 4x2. Langkah ini diputuskan dalam rapat koordinasi antar kementerian dan rapat kabinet.
"Segmen tersebut dipilih karena merupakan segmen yang diminati kelompok masyarakat kelas menengah dan memiliki local purchase di atas 70 persen," katanya, Jumat (12/2/2021).
Dia menjelaskan, insentif PPnBM ini akan diberikan hingga akhir 2021. Tahap pertama, diskon diberikan 100 persen untuk periode Maret-Mei, kemudian diskon 50 persen Juni-Agustus, dan 25 persen September-Desember.
Besaran diskon, kata dia, akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali. Adapun instrumen insentif yang dipakai lewat PPnBM DTP (Ditanggung Pemerintah).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu berharap kebijakan ini bisa lebih mengungkit penjualan mobil penumpang yang mulai bangkit sejak Juli 2020. Selain meningkatkan utilitas kapasitas produksi otomotif, kebijakan ini juga diharapkan meningkatkan konsumsi rumah tangga kelas menengah sekaligus menjaga momentum pemulihan ekonomi.