“Sepulang dari sekolah di Amerika Serikat, kami bersama menjadi pengurus LPEM-FEUI. Bang Faisal sebagai Kepala LPEM dan saya sebagai Wakil Kepala Bidang Diklat (1993-95). Saya kemudian menggantikan Bang Faisal sebagai Kepala LPEM,” ucapnya.
Menurut dia, saat era Presiden Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, Bang Faisal yang menjadi sapaan hangatnya dan Sri Mulyani ditunjuk untuk menjadi staf Widjojo Nitisastro dan Ali Wardhana yang diminta Presiden Gus Dur sebagai Penasihat Ekonomi Presiden - terutama dalam proses negosiasi Paris Club dan IMF Program.
“Bang Faisal selalu sangat passionate bekerja dan berbicara dengan hati, karena kecintaannya yang luar biasa kepada Indonesia,” tutur Sri Mulyani.
Bang Faisal, katanya sangat ingin Indonesia maju dan bebas korupsi, dan selalu tergerak berjuang bila melihat ketidakadilan. Ia pun sangat kehilangan sosok Faisal Basri yang selalu jujur dan tulus.
“Selamat jalan Bang Faisal. Semoga jalanmu kembali kepada Allah SWT Sang Pencipta yang Penuh Kasih dan Sayang dimudahkan dipenuhi rahmat dan hidayah dan diridhoiNya. Semoga amal kebaikan dan sumbanganmu bagi Indonesia mendapat balasan terbaik dari Sang Pencipta," ucap dia.
“Selamat beristirahat dengan tenang dan damai di sisi Nya. Sebuah akhir perjalanan yang InshaAllah husnul khotimah.. Aamiiiin YRA. Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran keikhlasan dan ketabahan… aamiinn..Al-Fatihah,” tulis Sri Mulyani.