Sri Mulyani Sebut Penurunan Tarif Resiprokal AS Untungkan Industri Tekstil hingga Furnitur RI

Anggie Ariesta
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (28/7/2025). (Foto: Anggie Ariesta)

Dengan demikian, harga BBM serta bahan pangan impor diharapkan bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.

Meski begitu, pemerintah tetap mewaspadai potensi dampak tidak langsung. Beberapa negara berkembang telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi akibat penurunan ekspor ke Amerika. Tekanan juga mulai terlihat pada sektor manufaktur.

"Risiko rambatan tetap perlu dicermati, seperti kontraksi sektor manufaktur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) sebesar 46,9 pada Juni 2025," kata Sri Mulyani. 

Untuk itu, pemerintah berkomitmen mempercepat deregulasi serta memberikan insentif bagi investor agar aktivitas industri tetap berjalan.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun ketahanan sektor industri nasional. Pemerintah meyakini bahwa kebijakan yang responsif dan fleksibel sangat penting untuk mempertahankan daya saing Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

Buruh Siap Gelar Demo Serentak di 38 Provinsi, Tolak Kesepakatan Tarif Trump 19 Persen

Nasional
5 bulan lalu

Dari Tarif Impor Trump hingga Rangkap Jabatan Menteri, Ini Tuntutan Demo BEM SI Hari Ini 

Internasional
1 hari lalu

Menlu AS Rubio Harap Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dicapai 23 Desember, Bisakah?

Internasional
2 hari lalu

Yordania Kirim Jet Tempur Bantu Amerika Gempur ISIS di Suriah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal