Selain anggaran infrastruktur, Dia juga mengusulkan anggaran jumbo untuk Perlindungan Sosial (Perlinsos) pada tahun depan. Nominal yang diusulkannya mencapai Rp503,7 triliun hingga Rp546,9 triliun.
"Ini berarti ada kenaikan untuk perlinsos, terutama untuk menangani kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Dia menyatakan, penghapusan kemiskinan ekstrem akan dilakukan melalui PKH, Kartu Sembako, dan BLT Desa. Selain itu, anggaran ini juga digunakan untuk penguatan perlinsos sepanjang hayat untuk antisipasi aging population melalui integrasi program.
"Dilanjutkan dengan penguatan graduasi dari kemiskinan, antara lain melalui program Sentra Kreasi Atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan," kata dia.
Sri Mulyani menyebut, anggaran ini nantinya digunakan untuk mendorong perlindungan sosial adaptif melalui protokol perlinsos di masa krisis atau bencana.
Selain anggaran perlinsos, dia juga mengusulkan anggaran kesehatan sebesar Rp187,9 triliun hingga Rp200,8 triliun. Usulan anggaran ini, antara lain untuk penajaman lokasi dan intervensi percepatan penurunan stunting yang ditempuh dengan suplementasi gizi mikro dan makro serta imunisasi, penguatan teknologi dan kemandirian farmasi serta penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Termasuk penguatan sistem kesehatan yang handal, antara lain DAK Fisik untuk peningkatan sarana prasarana," ucap Sri Mulyani.