JAKARTA, iNews.id - Startup Indonesia yang bergerak di bidang energi bersih, Suryanesia siap memangkas komitmen 685 juta emisi karbon. Hal itu dilakukan dengan menyediakan Pembangkit Listrik Negara Surya (PLTS) atap tanpa investasi.
Menurut CEO Suryanesia Rheza Adhihusada saat ini banyak pelaku bisnis yang ingin memanfaatkan PLTS atap untuk menghemat biaya listrik dan mengurangi jejak karbon. Namun, masih banyak tantangan dalam pemanfaatanya, termasuk biaya investasi yang tinggi, kompleksitas teknis hingga kendala struktur bangunan.
Merespons tantangan tersebut, pihaknya merilis program untuk para pelaku bisnis dan industri yang ingin menggunakan PLTS atap tanpa investasi. Nantinya, biaya investasi sistem, implementasi hingga pemeliharaan sistem ditanggung dan diurus.
Dijelaskan Head of Engineering Suryanesia Nikesh Shamdasani. sistem yang dimiliki dirinya merupakan panel surya Tier-1 yang sudah disertifikasi SNI, serta memiliki garansi sampai dengan 30 tahun,
"Semua sistem kami menggunakan panel surya Tier-1 dengan teknologi terbaru dan yang telah disertifikasi SNI, serta memiliki garansi kinerja 25 hingga 30 tahun. Kami juga memprioritaskan faktor keamanan klien, termasuk dengan melakukan kajian kelayakan struktur bangunan dengan penambahan beban panel surya, sesuai dengan standar internasional dan SNI," ujar dia.
Sementara itu, Suryenesia berkomitmen terhadap dekarbonisasi untuk membantu mencapai tujuan berkelanjutan, serta mendukung transisi energi Indonesia guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060.