JAKARTA, iNews.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengubah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi energi baru terbarukan atau EBT. Pada tahap pertama, PLTD 212 megawatt (MW) akan dikonversi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS).
"Dalam tahap pertama direncanakan sekitar 212 megawatt PLTD di sekitar 183 lokasi akan dikonversi menjadi hybrid dengan PLTS dan battery energy storage system," kata Direktur Mega Proyek PLN Wiluyo Kusdwiharto di Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Pada tahap pertama program dedieselisasi ini, BUMN listrik tersebut menggunakan skema tender baru berupa clustering agar proyek berjalan maksimal. Wiluyo menyebut, clustering berfungsi meningkatkan ukuran proyek agar memiliki nilai ekonomis yang besar, sehingga menarik bagi investor.
Skema kedua, mengakomodasi pertumbuhan permintaan melalui skema modular incremental development dengan menambah kapasitas secara bertahap. Menurut dia, skema ini cocok dengan wilayah remote lantaran karakteristik pertumbuhan beban berbeda dengan kota besar.
Sementara skema ketiga, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. PLN akan membuka ruang seluas-luasnya untuk inovasi teknologi.
Program dediselisasi ini, Wiluyo menuturkan, PLTD eksisting akan dikonversi menjadi tiga skema. Pertama, konversi PLTD menjadi EBT atau hybrid kemudian konversi PLTD menjadi gas atau gasifikasi, konversi PLTD menjadi interkoneksi ke dalam grid PLN.