Terlepas dari prediksi suramnya, dia mengharapkan pasar ekuitas AS mencapai titik terendah segera setelah jatuh. Dia menyarankan S&P 500 bisa turun ke level 3.000 sekitar Oktober — penurunan 21 persen dari nilainya saat ini sekitar 3.800. Indeks S&P 500 telah merosot lebih dari 20 persen dari rekor tertinggi November 2022 lalu.
"Akhirnya kenaikan harga akan mengejar saham dan sebagai hasilnya, saham akan memasuki periode pasar bullish yang panjang, yang didorong oleh inflasi," ujarnya.
Dia menambahkan, "Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan saham perusahaan. Investor harus menargetkan perusahaan yang berinvestasi dalam daya saing selama kondisi ini dan mendapatkan pangsa pasar."
Pada Januari lalu, Peterffy mengatakan, investor harus mempertimbangkan untuk memegang 2 hingga 3 persen dari kekayaan mereka dalam mata uang kripto untuk melakukan lindung nilai terhadap mata uang fiat dari kehancuran. Namun sekarang, setelah penurunan pasar dan krisis likuiditas yang mengguncang industri kripto, Peterffy justru merasa kurang percaya diri.
"Saya pikir kemungkinannya sangat tinggi bahwa (Bitcoin) akan menjadi tidak berharga atau dilarang," ucapnya.
Dia percaya pemerintah AS dapat berusaha untuk melarang kripto di tengah kekhawatiran tentang aset digital yang digunakan untuk menyediakan pembiayaan dalam kegiatan ilegal, serta ketidakmampuan Departemen Keuangan AS untuk mengendalikan atau melacak pembayaran dan mengumpulkan pajak.
Namun bukan berarti Peterffy telah menghapus aset digital miliknya. Dia masih percaya ada kemungkinan Bitcoin akan menjadi sangat berharga. Itu sebabnya dia masih memegang beberapa Bitcoin dan berencana untuk membeli lebih banyak jika hargnya jatuh ke 12.000 dolar AS. Bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar 20.000 dolar AS terhadap dolar AS.