JAKARTA, iNews.id - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mendorong pelaku mebel menggarap pasar domestik. Berbagai insentif untuk mendorong industri properti dinilai bakal berdampak positif pada industri furnitur.
Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur mengakui pasar ekspor saat ini jauh lebih menarik dibanding domestik. Namun, dia menilai pasar domestik tak boleh disepelekan.
“Pasar domestik yang begitu besar karena berbagai brand dunia seperti IKEA masuk ke sini dan sudah ada berapa banyak. Kemudian berbagai brand lain termasuk rintisan di dalam negeri seperti Informa, lalu sebelumnya juga ada beberapa merek ternama,” katanya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (30/4/2021).
Abdul menyebut, permintaan pasar akan mebel tahun lalu tetap ada meski pandemi. Pada 2020, total impor mebel hampir Rp10 triliun. Dengan kata lain, potensi pasar domestik sangat besar.
“Memang pasar kita gede banget sebenarnya. Nah, itu yang harus kita catat baik-baik bagi teman-teman semua pelaku industri bahwa kita bisa memulai juga dengan pasar domestik,” ujar dia.
Dia mengakui anggota HIMKI yang berjumlah 2.500 anggota berorientasi lebih banyak ke ekspor. Pada tahun lalu, nilai ekspor mebel mencapai 2,7 miliar dolar AS.