JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin neraca perdagangan Indonesia dengan China akan surplus pada tahun ini setelah defisit yang sebelumnya terjadi selama ini. Di tahun 2014, defisit neraca perdagangan dengan China mencapai 13 miliar dolar AS dan berangsur turun hingga 2021 menjadi 2,4 miliar dolar AS.
“Saya pastikan pada tahun ini akan ada surplus dengan China. Saya pastikan itu,” ujar Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Jokowi menambahkan, keuntungan neraca perdagangan dengan China pada tahun ini seiring dengan kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor beberapa komoditas dalam bentuk mentah (raw material).
Menurutnya, Indonesia berencana melarang ekspor bahan mentah produk pertambangan pada tahun 2022 secara bertahap, seperti bauksit, tembaga, emas, lalu timah.
Tak hanya mengembalikan tren defisit di neraca dagang menjadi surplus, Jokowi merasa optimistis akan ada nilai tambah bila kebijakan larangan ekspor bahan mentah ini dilaksanakan.
"Kalau stop ekspor barang mentah, kira-kira muncul angka (nilai tambah) di atas 30 miliar dolar AS. Entah dari nikel, entah dari tembaga, entah dari bauksit, tetapi saya pastikan itu," ucap Jokowi.