Taliban Larang Warga Afghanistan Gunakan Mata Uang Asing, yang Nekat Dihukum

Suparjo Ramalan
Taliban larang warga Afghanistan gunakan mata uang asing, yang nekat dihukum. Foto: Reuters

Sementara itu, setelah Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus lalu, miliaran dolar aset luar negeri Afghanistan dibekukan oleh Federal Reserve (Fed) dan bank sentral di Eropa. 

"Kami percaya bahwa penting bagi kami untuk mempertahankan sanksi kami terhadap Taliban tetapi pada saat yang sama menemukan cara untuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk sampai ke rakyat Afghanistan," kata Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat Wally Adeyemo.

Taliban telah menyerukan pembebasan aset Afghanistan yang ditahan di luar negeri karena negara itu menghadapi krisis keuangan yang parah. Afghanistan juga dilanda eksodus bantuan asing. Hibah dari luar negeri sebelumnya untuk membiayai tiga perempat dari belanja publiknya.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan Afghanistan tidak akan lagi bisa mengakses sumber dayanya. Bank Dunia juga menghentikan pendanaan untuk proyek-proyek di negara itu.

IMF pada bulan lalu memperingatkan ekonomi Afghanistan bisa menyusut 30 persen pada tahun ini, mendorong jutaan orang pada kemiskinan dan menyebabkan krisis kemanusiaan. Sementara Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan jutaan warga Afghanistan akan menghadapi kelaparan karena kombinasi dari kekeringan, konflik, dan Covid-19.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Hashim Ungkap Prabowo Sempat Ditawari Uang Sogok Rp16,5 Triliun: Ditolak Mentah-Mentah!

Internasional
16 hari lalu

Pemicu Perang Pakistan-Afghanistan yang Menewaskan Puluhan Orang

Internasional
17 hari lalu

Militer Pakistan Serang Ibu Kota Kabul Afghanistan Sebelum Sepakati Gencatan Senjata

Internasional
17 hari lalu

Perang Tewaskan Puluhan Orang, Pakistan-Afghanistan Sepakati Gencatan Senjata 48 Jam

Nasional
26 hari lalu

BI Dikabarkan Jual 11 Ton Cadangan Emas Batangan, Ada Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal