Kemudian diadakan pembagian jalur untuk kereta bandara dan KRL di Stasiun Bekasi. Adapun kereta bandara di Bekasi dialokasikan pada jalur untuk kereta jarak jauh yaitu jalur 1 dan 4 sedangkan KRL berada di jalur 2 dan 3.
Selain itu, diatur juga waktu pemberhentian kereta bandara di Stasiun Bekasi supaya tidak terjadi penumpukan. Kereta bandara yang berhenti di Stasiun Bekasi hanya diperbolehkan menetap selama dua menit saja.
"KA Bandara dialokasi waktu berhenti di Jalur 4 Bekasi hanya dua menit saja selebihnya diberangkat ke Tambun untuk disimpan di Tambun. Demikian juga keberangkatan ke Bandara dilayani di jalur 1 selama dua menit, selebihnya berangkat ke Bandara," ucapnya.
Kereta bandara ini juga tidak mendapatkan perlakuan khusus alias harus menunggu persilangan dengan kereta api lainnya jika diperlukan. "Dalam perjalanan, KA Bandara pun bisa menunggu persilangan dengan KA Jarak Jauh dan KRL CL secara situasional," tutur dia.
Selama masa uji coba ini pihaknya terus melakukan pengamatan di posko untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi. Sebab, masa uji coba hanya sampai akhir Juni mendatang.
Uji coba sejak hari ini hingga akhir Juni mendatang, dengan perjalanan dari Stasiun Bekasi tiket kereta ini dibanderol sebesar Rp35.000 untuk tujuan Stasiun Bandara Soekarno Hatta, Rp70.000 untuk tujuan Stasiun Batuceper dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta. Setelah periode uji coba, terdapat perbedaan tarif yang berlaku normal hanya untuk tujuan ke Stasiun Bandara Soekarno Hatta menjadi Rp100.000 per tiket.
Penumpang yang berminat dapat melakukan pembelian tiket kereta bandara relasi Bekasi mulai hari ini melalui vending machine di pintu selatan Stasiun Bekasi, internet booking di reservation.railink.co.id dan mobile aplikasi seperti PlayStore untuk Android atau App Store untuk iOs.