Tekan Kenaikan Harga, Bapanas Salurkan 2,4 Ton Cabai Rawit Merah ke 5 Pasar di Jakarta

Ikhsan Permana SP
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional melakukan intervensi dengan mengucurkan cabai rawit merah untuk menstabilkan harga di pasar tradisional. (Foto: dok iNews)

Berdasarkan informasi dari pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Sabtu (4/11) harga cabai rawit merah rata-rata Rp70.000 per kg, sedangkan harga di pasar tradisional/pengecer sekitar Rp80.000-90.000 per kg. Bahkan di sejumlah daerah, lanjutnya, harga cabai rawit merah sudah menembus lebih dari Rp100.000 per kilogram (kg). 

"Dalam kondisi seperti saat ini tentunya kami di Badan Pangan Nasional kembali mengingatkan para kepala daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di wilayah sentra produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief.

Dia menyebut, adanya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga. 

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan segera setelah kedatangan cabai dari Sulsel, pihaknya bersinergi dengan Dinas KPKP DKI Jakarta, Dinas Perdagangan DKI Jakarta, Satgas Pangan, PD Pasar Jaya, IKAPPI dan PIKJ untuk melakukan intervensi langsung di 5 (lima) Pasar tradisional/pengecer di beberapa wilayah di Jakarta, 

"Kedatangan tahap awal cabai dari Sulsel  ini dipasok ke  lima pasar tradisional/pengecer yaitu Pasar Inpres Senen 1 ton, Pasar Serdang 300 kg, Pasar Jembatan Lima 500 kg, Pasar Kemayoran, 300 kg dan Pasar Cipete sebanyak 300 kg. Selanjutnya Badan Pangan Nasional akan terus memasok CRM ke pasar-pasar turunan sampai harga kembali normal," ungkap Ketut. 

Dia menambahkan, FDP asilitasi Distribusi Pangan Cabai Rawit ini akan dilakukan setiap hari dan selektif mengingat ketersediaan produksi dan pasokan yang terbatas. Sedangkan Penetrasi ke pasar pengecer juga akan terus dilakukan ke pasar-pasar lainnya yang harganya tinggi dan/atau pasar mitra pedagang PIKJ," tutur Ketut.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
12 hari lalu

Sultan Najamudin Pastikan DPD Award 2025 Bebas Intervensi  

Nasional
27 hari lalu

Bulog dan Bapanas Diusulkan Jadi Kementerian, Ini Kata DPR

Nasional
28 hari lalu

Arief Prasetyo Buka Suara soal Tugas Baru dari Prabowo, Apa Itu?

Nasional
28 hari lalu

Arief Prasetyo Adi Buka Suara usai Dicopot Prabowo dari Kepala Bapanas

Nasional
28 hari lalu

Respons Istana soal Bulog Diusulkan Naik Status Jadi Kementerian

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal