Adapun total pendanaan 399 juta dolar AS, mayoritas atau 92,8 persen merupakan pendanaan Seri lanjutan (A-C), sementara sisanya merupakan pendanaan tahap awal.
Erick memandang hal ini menunjukkan para investor memiliki kepercayaan tinggi terhadap iklim perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Bahkan, startup dalam negeri dipercaya memiliki daya saing global dan potensi pasar yang kuat.
Menurut Bank Indonesia, pada 2021 nilai perdagangan digital di Indonesia telah mencapai Rp401 triliun seiring dengan meningkatnya adopsi gaya hidup digital di tengah masyarakat, didukung dengan perkembangan sistem pembayaran digital dan akselerasi perbankan digital.
Pada 2025, ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai 146 miliar dolar AS sebelum tumbuh delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun pada 2030. Indonesia kini menjadi tujuan investasi digital terpopuler di cakupan regional, yakni mewakili 40 persen digitalisasi di Asia Tenggara.