Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan penjajakan kerja sama dengan UEA di bidang energi untuk mencari jalan keluar dari ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak.
"Kita tahu impor minyak masih cukup tinggi, tapi untuk cari jalan keluar bagaimana kita dengan partner kita, negara sahabat UEA supaya kita bisa dapatkan solusi yang baik," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar dari produk-produk energi luar negeri, tetapi juga harus menciptakan tambahan teknologi dari setiap kerja sama yang terjalin.
"Kita tidak mau hanya dijadikan pasar, tapi kami ingin dapat tambahan teknologi dari negara besar seperti UEA, khususnya di bidang energi, karena itu kami juga melakukan kerja sama tidak hanya di minyak tapi juga eksplor kerja sama sumber energi terbarukan," ucapnya.
Dia berharap PLN selaku pengelola PLTS Terapung di Jawa Barat dapat melakukan transformasi dengan PT Masdar mengembangkan EBT di daerah lainnya.
"Salah satu poin meeting yang kami akan lakukan bagaimana PLN bisa transformasi dengan partner dari PT Masdar membangun energi tenaga surya, yang awalnya sekarang di Cirata dan kami akan eksplor lagi di beberapa daerah lain," kata Erick.
Sebagai informasi, PLTS Terapung di Waduk Cirata akan menelan dana sebesar Rp1,8 triliun. PLTS ini pun disebut-sebut akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.