"Mungkin karena terkait dengan sektornya karena saham itu dari CPO perkebunan. Kita tahu sektor itu tidak menarik di 2018 maka tidak banyak investor masuk ke dalam saham tersebut," kata dia.
Meski demikian, bukan berarti kinerja kedua sektor buruk. Sebab, di antara 45 saham teratas memang keduanya tak begitu mononjol. BEI dinilai juga memiliki kriteria-kriteria atau penilaian tertentu dalam menentukan saham apa yang akan masuk ke dalam indeks LQ45.
"Buat yang keluar memang bukan berarti kinerja sahamnya jelek tapi memang di antara saham tersebut yang paling bagus itu, berdasar kriteria yang mereka (BEI) punya ya mereka harus terlempar dari LQ45," ucapnya.
Perlu diketahui, BEI memilih saham-saham untuk indeks LQ45 salah satunya berdasarkan tingkat likuiditas saham yang paling tinggi. Dengan demikian, masuknya saham ke dalam indeks tersebut bisa menjadi daya tarik untuk investor membeli saham perusahaan-perusahaan tersebut
Tidak mengherankan jika saham-saham yang masuk ke jajaran LQ45 mengalami kenaikan yang signifikan. "LQ45 merupakan saham-saham unggulan di antara 500 saham di BEI sekarang. Jadi dampaknya sangat besar sekali terutama untuk menarik investor untuk masuk dan melakukan pembelian terhadap saham-saham tersebut," ujarnya.