“Kalau tanggung jawab terbesarnya itu yang pasti nama baik perusahaan ya, dan tentu saja perekonomian perusahaan, karena kan AE itu pada hakikatnya sebagai jembatan antara klien dengan perusahaan. Jadi kalau misalnya ada kebutuhan dari klien, pintunya itu melalui aku,” kata Ajeng dalam Podcast Aksi Nyata di Youtube Partai Perindo, Rabu, (21/12/2022).
Dia menjelaskan, tugas seorang account executive (AE) tidak hanya melayani klien, tetapi juga bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelancaran marketing dan bisnis klien. Seorang AE yang baik peduli terhadap permasalahan bisnis klien, serta membuat strategi dan brief yang baik untuk pihak kreatif agar permasalahan tersebut mendapatkan solusi.
Karena itu, dibutuhkan skill dan komunikasi yang persuasif bagi seorang AE. Ini agar mampu mendongkrak penjualan, maupun image produk klien tersebut.
“Jadi menurut aku, AE harus punya skill komunikasi persuasi yang sangat baik. Jadi itu tanggung jawabnya, dan harus memberikan citra yang baik bagi perusahaan dan itu in line dengan money profit pastinya,” ujar dia.
Meski begitu, Ajeng tak memungkiri, profesi tersebut menuntutnya seprofesional mungkin untuk menghadapi berbagai macam karakter klien. Dia pun memberikan salah satu tips saat menghadapi klien yang cukup picky.
“Biasanya aku redain emosi dulu sih, daripada aku salah ngomong atau segala macem, apalagi kalau kita ngadepin klien yang sorry, boomer itu parah kan dengan cara berpikir kita sebagai gen Z atau milenial misal susah dibilangin. Sorry to say, gaptek mungkin itu sangat banyak,” tuturnya.
“Jadi ya aku pribadi biasanya banyak ngomong ke atasan aku gimana nih cara ngadepinnya. Dan biasanya aku enggak mau banyak berdebat, biasanya aku enggak ngeiyain banget karena kalau misalnya aku iyain jadi janji palsu jadinya. Biasanya aku nenangin dulu aja, terus aku list di note aku harus ngomong apa, daripada salah ngomong,” katanya.