Dia menyampaikan, Timor Leste ingin menjadi bagian dari pendekatan ASEAN yang berbasis pada rakyat, untuk tumbuh dan berkembang. Pendekatan ini akan memberikan Timor Leste partisipasi yang luas dalam berbagai urusan dan bisnis ASEAN dan menyelamatkan rakyat Timor Leste dari kemiskinan.
"Ini akan membantu kami meningkatkan kekayaan modal kami, harapan hidup, dan menyelamatkan jutaan penduduk dari kemiskinan. Dengan kesuksesan ASEAN dan persatuannya, mungkin kesannya mudah untuk melupakan bahwa negara-negara di Asia Tenggara ini pernah terkolonisasi dan mengalami imbas dari Perang Dingin," tuturnya.
Penderitaan di bawah perang proksi dan perang dingin, mendorong kawasan Asia Tenggara untuk tidak memilih pihak manapun di situasi geostrategis saat ini, di mana ada persaingan dari kuasa-kuasa besar di dunia.
"Penting bagi kita untuk menyadari seberapa signifikannya kehadiran ASEAN di dunia internasional, dengan kesuksesan dan stabilitasnya untuk membangun, bangkit dari kerentanan dan konflik," kata Xanana.
Sebagai informasi, Timor Leste resmi bergabung ke ASEAN pada November 2022 kemarin di Kamboja. Secara prinsipil, Kamboja sebagai tuan rumah pertemuan ASEAN ke-31 menyepakati Timor Leste bergabung.
Kemudian, pada ASEAN Summit di Labuan Bajo pada Mei 2023 kemarin, ASEAN menyetujui jalan bagi keanggotaan penuh Timor Leste.