JAKARTA, iNews.id - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, belanja pemerintah harus terus digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan III 2021.
Menurut Aviliani, belanja tersebut, harus dialokasikan secepatnya untuk pembangunan infrastruktur mengingat sektor tersebut paling banyak menyerap tenaga kerja. Selanjutnya, belanja untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus dilakukan tepat waktu agar memberikan multiplier effect ke masyarakat.
"Perlu diperbaiki struktur belanjanya. Biasanya kalau pemerintah belanja, kegiatan swasta jalan, maka masyarakat akan kena dampaknya," ujar Aviliani dalam diskusi secara virtual, Senin (26/4/2021).
Di awal 2021, lanjutnya, sektor konsumsi mulai ada peningkatan. Meski begitu, kuartal I/2021 masih diperkirakan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi belum sepenuhnya normal.
"Memang sudah mulai membaik tetapi belum normal. Kita perkirakan pertumbuhan ekonomi yang tadinya 5%, kemungkinan hanya sekitar 4%," ungkap Aviliani.
Dia menjelaskan, kebijakan pemerintah juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang nantinya akan mendorong konsumsi. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan protokol kesehatan di tempat-tempat umum agar masyarakat merasa nyaman ketika berbelanja.
"Jadi harus seimbang di mana protokol kesehatan harus ditingkatkan anggarannya supaya orang tetap bisa melakukan spending," tutur Aviliani.