2. Kinerja Perusahaan Menurun
Penting bagi investor untuk memantau kinerja saham yang dimiliki, misalnya apabila terjadi penurunan signifikan pada laba perusahaan atau pertumbuhan yang melambat. Perusahaan yang memiliki utang floating rate besar bisa saja menjadi beban keuangan yang semakin meningkat sehingga menurunkan laba. Hal ini bisa menjadi indikasi untuk menjual saham Anda.
3. Pola Candlestick Tertentu
Dalam menganalisa saham, Anda dapat melakukan analisa teknikal menggunakan pola candlestick sebagai alat bantu untuk mengetahui kapan waktu yang tepat menjual saham. Secara umum, pola candlestick dibagi menjadi dua, yaitu pola candlestick bullish dan bearish.
Pola candlestick bullish yaitu pola yang menandakan bahwa bahwa saham akan naik. Sementara itu, pola candlestick bearish yaitu pola yang menandakan bahwa bahwa saham akan turun. Momen yang tepat untuk menjual saham tentunya saat pola candlestick bearish.
4. Sentimen Negatif Setelah Koreksi IHSG
Harga saham bisa saja turun secara drastis apabila terjadi berita buruk terhadap suatu emiten atau perusahaan setelah koreksi IHSG. Koreksi IHSG ini berimbas pada perusahaan dan harga saham terkait. Anda yang memegang saham tersebut dapat menjual saham untuk menghindari kerugian.
Namun, Anda perlu memperhatikan dengan cermat karena bisa saja penurunan tersebut terjadi karena sentimen yang bersifat jangka pendek.
Itulah beberapa momen tepat untuk menjual saham Anda. Perlu diperhatikan bahwa penurunan harga saham dapat terjadi pada semua perusahaan. Ada yang kembali naik dalam jangka waktu singkat, tetapi ada juga yang turun terus-menerus. Agar Anda bisa mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan analisis yang mendalam dan target jangka waktu investasi yang sesuai.
Nikmati layanan investasi saham dan reksa dana dari #MNCSekuritas dengan segera unduh aplikasi MotionTrade dan jelajahi seamless experience. Aplikasi MotionTrade dapat diunduh di Google PlayStore dan Apple AppStore dengan link unduh onelink.to/motiontrade. MNC Sekuritas, Invest with The Best!