Transformasi digital BNI menunjukkan hasil yang signifikan. Aplikasi wondr by BNI yang diluncurkan pada Juli 2024 telah mencatatkan pertumbuhan pengguna hingga 8,6 juta per Juni 2025 dengan pertumbuhan volume transaksi yang mencapai 68 persen YoY.
Selain itu, wondr juga kini dapat digunakan dalam skala global. "Kami baru me-launching fitur baru, yaitu multicurrency di mana nasabah kini bisa bertransaksi dalam berbagai mata uang asing secara lebih mudah serta fitur QRIS crossborder yang dapat digunakan nasabah dalam melakukan pembayaran di luar negeri menggunakan wondr dengan lebih praktis," kata Paolo.
Sementara itu, kanal digital untuk nasabah wholesale, yaitu BNIdirect, membukukan nilai transaksi Rp5.246 triliun hingga akhir semester I-2025, atau naik 31,1 persen secara YoY.
Peningkatan ini tidak lepas dari transformasi platform BNIdirect yang kini lebih simpel, cepat, dan personal, serta mendukung UMKM dengan fitur-fitur seperti real-time cash visibility, single authorization, hingga kemudahan dalam bertransaksi. Hasilnya, saldo giro transaksional meningkat signifikan 18 persen YoY.
Dari sisi ekspansi bisnis, BNI mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp778,7 triliun atau tumbuh 7,1 persen YoY hingga akhir Juni 2025. Pencapaian ini didukung oleh diversifikasi portofolio yang terlihat dari kontribusi berbagai segmen, mulai dari korporasi, konsumer, komersial, hingga UMKM.
Kredit di segmen Korporasi dan Konsumer masih menjadi kontributor utama pertumbuhan. Untuk Kredit korporasi tercatat naik 10,4 persen YoY menjadi Rp435,8 triliun, didorong oleh pembiayaan kepada swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Sedangkan, untuk kredit konsumer tumbuh 10,7 persen YoY menjadi Rp147,0 triliun, terutama dari personal loan (+11,7 persen YoY) dan KPR (+9,9 persen YoY).
"Sebagai support BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan dalam upaya membangun portfolio asset yang lebih optimal, kami memiliki strategi dalam kembali menumbuhkan segmen UMKM dengan tetap mengedepanklan manajemen risiko yang prudent," ucap Paolo.