WASHINGTON, iNews.id - Presiden AS, Donald Trump menerbitkan perintah eksekutif terkait TikTok. Dia memberikan perpanjangan waktu bagi ByteDance untuk melepas bisnis TikTok di AS dalam 90 hari ke depan.
"Kami memiliki bukti yang sangat kuat yang membuat saya percaya ByteDance mungkin telah melakukan hal-hal yang membahayakan keamanan nasional AS," kata Trump dilansir CNBC, Sabtu (15/8/2020).
Perintah eksekutif tersebut memberikan nafas bagi TikTok. Awalnya, mereka diharuskan melepas bisnisnya di AS dalam 45 hari yang berakhir pada 15 September 2020. Jika gagal, aplikasi berbagi video itu akan diblokir.
Dalam aturan baru tersebut, ByteDance diminta untuk menghapus seluruh data pengguna di Amerika yang diambil lewat TikTok. Mereka harus melapor kepada Komite Investasi Asing AS (CFIUS) bahwa mereka benar-benar telah menghapus data.
"Seperti yang kami telah sampaikan, TikTok disukai oleh 100 juta warga Amerika karena menyediakan hiburan, aktualisasi diri, dan koneksi. Kami berkomitmen untuk tetap memberikan kebahagiaan kepada para keluarga dan karier bagi orang-orang yang mengembangkan platform kami dalam beberapa tahun ke depan," kata Juru Bicara TikTok.
Sejumlah perusahaan AS tertarik untuk membeli TikTok yang diperkirakan memiliki valuasi antara 10-30 miliar dolar AS. Di antaranya Twitter dan Microsoft.