JAKARTA. iNews.id - Indonesia berkomitmen untuk mempercepat penggunaaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) pada tahun 2030 atau lebih cepat. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan penggunaan tersebut sebagai wujud komitmen pemerintah dalam menurunkan tingkat emisi.
“Permintaan baterai meningkat seiring dengan pertumbuhan permintaan EV. Pada 2027 pasar baterai dunia akan mencapai 777 GWh. Sedangkan di Indonesia diperkirakan kebutuhan kapasitas baterai mencapai 9,8-11,9 GWh pada 2029-2030,” ujar Menko Luhut secara virtual pada webinar bertajuk Investment Electrical Vechicles in Indonesia, Rabu (17/11/2021).
Menko Luhut menambahkan, peningkatan permintaan global terhadap EV akan meningkatkan permintaan nikel. Pada 2020 dimana permintaan nikel primer global diperkirakan sekitar 2.250kt Ni.
Menko Luhut menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi global supply chain hub untuk EV karena memiliki potensi mineral yang besar. Nikel, bauksit, dan tembaga adalah mineral kunci untuk pengembangan EV di Indonesia.
“Perlu investasi yang komprehensif untuk ekosistem EV di Indonesia. Ekosistem EV sangat kompleks dan besar, terdiri dari ekosistem-ekosistem, seperti bahan baku, manufaktur, penyediaan infrastruktur charging, dan sebagainya,” kata dia.