Polandia, Estonia, dan Lituania mendorong batas yang jauh lebih rendah daripada 65-70 dolar AS per barel yang diusulkan oleh G7. Sementara, Yunani, Siprus, dan Malta melobi untuk batas yang lebih tinggi, atau beberapa bentuk kompensasi atas hilangnya bisnis yang diharapkan menjadi besar.
Para diplomat Uni Eropa, yang menolak disebutkan namanya, menyebut, tidak jelas seberapa dekat kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
“Yang terbaru adalah bahwa Polandia, Estonia, dan Lituania mencoba untuk mengalahkan satu sama lain dalam ketangguhan mereka dalam batas harga,” ucap salah satu diplomat.
Dia menambahkan, Polandia ingin menghubungkan kesepakatan batas harga dengan paket baru.
“Sementara itu Malta, Yunani, dan Siprus ada di dalamnya untuk mendapatkan uang, dengan cara apa pun mereka bisa mendapatkannya. Jadi posisinya masih sangat berjauhan dan AS tidak terlihat membawa keduanya,” ujar diplomat itu.