TOKYO, iNews.id - SoftBank Group Corp berencana memangkas jumlah karyawan di unit investasi andalannya, Vision Fund. CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan, pihaknya mencatat kerugian bersih kuartalan setelah jatuhnya nilai portofolio.
Mengutip Reuters, Vision Fund, yang menjungkirbalikkan dunia modal ventura dengan berinvestasi pada startup seperti ridehailers Uber dan Didi, membukukan kerugian 23,1 miliar dolar AS atau setara Rp342,60 triliun pada kuartal April-Juni karena nilai menguap dari investasinya di tengah kelesuan pasar.
"Dunia dalam kebingungan besar," ujar Son dalam konferensi pers dikutip, Selasa (9/8/2022).
Vision Fund dalam enam bulan tahun ini mencatat rekor kerugian 26,2 miliar dolar AS pada bulan Mei setelah SoftBank terjebak oleh kenaikan suku bunga dan ketidakstabilan politik yang memukul pasar secara global.
Son secara radikal telah mengurangi aktivitas investasi. Unit investasi Vision Fund menyetujui hanya 600 juta dolar AS dalam investasi baru pada kuartal pertama, jauh lebih sedikit dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 20,6 miliar dolar AS.
Son menuturkan, pihaknya akan melangkah lebih jauh, seperti membatasi dana kedua hanya untuk mengelola portofolio investasinya saat ini, sambil merencanakan pengurangan tenaga kerja di Vision Fund dan pengurangan biaya di seluruh grup.
"Kita perlu memotong biaya," kata dia.
Son telah mengalami serangkaian pembalikan profil tinggi setelah taruhan besar oleh Vision Fund di perusahaan rintisan tahap akhir seperti perusahaan berbagi kantor WeWork memburuk, yang mendorongnya untuk memperketat kontrol investasi dengan dana kedua.
Namun, Son mengatakan Vision Fund 2, yang telah mengambil saham lebih kecil di sejumlah besar perusahaan, telah berinvestasi dengan harga yang berbusa.
"Kami berada dalam semacam gelembung dalam penilaian," ucapnya.