JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi kredit layanan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) atau paylater terus meningkat. Total utang paylater hingga Juni 2025 tercatat mencapai Rp31,55 triliun.
Rinciannya, paylater Rp22,99 triliun berasal dari perbankan, dan Rp8,56 triliun dari perusahaan pembiayaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebut, paylater menyumbang 0,29 persen dari total kredit perbankan. Jumlah rekening BNPL juga terus bertambah menjadi 26,96 juta rekening, naik dari 24,79 juta rekening pada Mei 2025.
“Optimisme terhadap perekonomian Indonesia dan kondisi perbankan ke depan juga didukung oleh kesepakatan tarif impor AS terhadap produk Indonesia, penurunan BI Rate, percepatan belanja pemerintah, serta beberapa program pemerintah yang diyakini akan mendorong penyaluran kredit, menjaga stabilitas pangan, dan membantu daya beli masyarakat,” kata Dian dalam konferensi pers RDKB Edisi Juli 2025, Senin (4/8/2025).
Dian menambahkan, sejumlah program pemerintah seperti Koperasi Merah Putih (KMP) yang didukung dana pemerintah, program tiga juta rumah, serta Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi peluang besar bagi perbankan untuk mengembangkan usaha dan memperluas pembiayaan, termasuk lewat skema kredit konsumsi seperti BNPL.