JAKARTA, iNews.id - Sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan yang signifikan. Sepanjang tahun ini, volume transaksi QRIS di DKI Jakarta telah melampaui 4 kali jumlah transaksi pada 2021.
"Pencapaian ini didorong oleh signifikansi jumlah pengguna QRIS di DKI Jakarta yang mencapai 5,5 juta atau tumbuh 22,08 persen (ytd)," ujar Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar saat membuka acara QRIS Fun Zumba di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).
Arlyana menambahkan, dilihat dari pangsa pasarnya, sebaran transaksi QRIS hampir inklusif di seluruh wilayah Jakarta. Dia menyebut, Jakarta Selatan memiliki pangsa volume transaksi tertinggi sebesar 28,19 persen, disusul oleh Jakarta Barat sebesar 27,23 persen.
Inklusivitas penggunaan QRIS di DKI Jakarta juga diperkuat oleh tersedianya QRIS di merchant-merchant yang mencapai 5,09 juta atau tumbuh 18,16 persen year to date (ytd). Berdasarkan jenis usahanya, QRIS utamanya terdapat pada jenis Usaha Mikro (37 persen), Usaha Kecil (32 persen) dan Usaha Menengah (20 persen)," katanya.
"Perluasan digitalisasi sistem pembayaran telah berdampak signifikan dalam mendorong di DKI Jakarta sebagai kota global. QRIS memiliki kelebihan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal," tuturnya.