Bahkan, Suharso juga menyebut ada 4,8 hingga 5,7 miliar penduduk yang akan mengalami kekurangan air pada tahun 2050. Informasi tersebut menurutnya berdasarkan pertemuan yang tengah dilakukan berkenaan dengan air dunia.
Di sisi lain, Indonesia sebagai negara archipelago dan negara yang penuh dengan ladang tektonik dan dikelilingi oleh ring of fire, bencana alam yang ada di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi dan menimbulkan kerugian mencapai Rp22,8 triliun per tahun serta menimbulkan korban jiwa hingga 1.183 orang dalam 10 tahun terakhir.
"Diperkirakan dalam kurun 2020 hingga 2024 perubahan iklim itu akan menyebabkan kerugian ekonomi senilai Rp544 triliun karena itu diperlukan suatu intervensi kebijakan dan potensi kerugian ini akan berasal dari penggenangan pesisir, kelangkaan air, kecelakaan kapal, penurunan produktivitas beras, dan peningkatan kasus penyakit sensitif, dan lain sebagainya," ucapnya.