Wall Street Ditutup Turun, 3 Indeks Utama Anjlok

Anggie Ariesta
Wall street ditutup turun pada perdagangan awal pekan, Senin (26/9/2022). (Foto: Reuters)

Indeks S&P 500 mengakhiri sesi di bawah penutupan terendah pada pertengahan Juni 2022. Sepanjang tahun ini, S&P 500 telah mengalami penurunan sekitar 23 persen. 

Penurunan yang dialami Dow Jones dan S&P 500 dipicu kekhawatiran investor bahwa kampanye agresif bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) terhadap inflasi dapat membuat ekonomi negara itu mengalami penurunan tajam.

Dengan sinyal The Fed, pada pekan lalu bahwa suku bunga tinggi dapat bertahan hingga 2023, S&P 500 telah melepaskan keuntungan terakhir yang dibuat dalam reli musim panas.

"Investor menyerah. Ini ketidakpastian tentang tanda air tinggi untuk suku bunga dana Fed. Apakah 4,6 persen, apakah 5 persen? Apakah sekitar 2023?," kata Jake Dollarhide, Chief Executive Officer Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. 

Keyakinan di antara para pelaku pasar saham juga terguncang oleh pergerakan dramatis di pasar valuta asing global karena poundsterling mencapai titik terendah sepanjang masa di tengah kekhawatiran bahwa rencana fiskal baru pemerintah Inggris yang dirilis pekan lalu akan membebani keuangan negara. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
2 bulan lalu

BI Diprediksi Kembali Pangkas Suku Bunga 25 Bps 

Nasional
2 bulan lalu

Harga Logam Mulia Berpotensi Tembus Rp2,3 Juta per Gram, Ini Pendorongnya 

Keuangan
2 bulan lalu

Rupiah Sepekan Terkoreksi 0,82 Persen, Diprediksi Sentuh Rp16.800 per Dolar AS Pekan Depan

Keuangan
3 bulan lalu

Rupiah Sepekan Melemah 1,38 Persen ke Rp16.601 per Dolar AS, Terendah sejak Mei

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal