Angela menyampaikan, dari sisi pariwisata maupun sisi ekonomi kreatif, digitalisasi juga mempunyai peran sangat penting. Saat ini terdapat dua pertiga dari pendapatan global and tourism market datang dari penjualan online. Bahkan, hal ini akan diperkirakan mencapai 691 miliar dolar AS pada 2026.
"Tren yang sama juga terjadi di Indonesia, didorong faktor permintaan yang meningkat untuk digital tourism, dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara," ucap Angela.
Angela mengungkapkan, ekonomi kreatif di masa pandemi masih bisa dilihat beberapa subsektor ekraf Indonesia, yang mana mencatatkan pertumbuhan di bidangnya.
"Karena mereka berada di dalam ekosistem digital seperti subsektor game, konten tv dan radio yang terdigitalisasi serta aplikasi. Sedangkan para pelaku usaha yang bergelut di subsektor ekraf seperti kuliner, fesyen dan kriya masih bisa bertahan di masa pandemi dengan cara go digital," tuturnya.