JAKARTA, iNews.id - Akses listrik di Indonesia dinilai belum merata meskipun tingkat elektrifikasi sudah mencapai 99 persen. Begitu juga dengan subsidi listrik yang selama ini dinikmati kelompok masyarakat sejahtera.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik. Tingginya biaya pemasangan menjadi salah satu penyebab.
"Banyak rumah tangga miskin yang meskipun tersedia infrastruktur listrik di wilayahnya tetapi tidak mendapatkan akses karena terdapat entry barrier untuk membayar biaya pemasangan listrik dan membeli perlengkapan terkait," katanya dalam acara Dies Natalies ke-5 Universitas Pertamina, Senin (1/2/2021).
Selain itu, Ma'ruf menyoroti subsidi listrik yang tidak tepat sasaran. Sebelum 2017, kata dia, orang miskin yang menikmati subsidi listrik hanya 26 persen saja.
"Jumlah masyarakat miskin yang menikmati subsidi listrik meningkat dari hanya 26 persen sebelum 2017 menjadi 44 persen pada tahun 2018. Akan tetapi penerima subsidi listrik saat ini masih didominasi oleh kelompok dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi,” katanya.
Sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Maruf meminta kebijakan energi lebih berpihak kepada masyarakat miskin dan rentan.
“Saya telah meminta agar kebijakan energi juga harus berpihak kepada masyarakat miskin dan rentan untuk mendorong keadilan terhadap akses energi dan pada akhirnya mendorong ketahanan energi nasional,” ucapnya.