Eksekutif teknologi lain yang sebelumnya berada di 10 besar, seperti pendiri Google Sergey Brin, mantan CEO Microsoft Steve Ballmer dan pendiri Oracle Larry Ellison, semuanya akan berada di depan Buffett jika mereka tidak mendapatkan pukulan substansial untuk kekayaan bersihnya akibat jatuhnya saham teknologi tahun ini.
Saham Berkshire Hathaway naik lebih dari 7 persen sepanjang tahun ini sebagian besar berkat kepercayaan investor dalam diversifikasi. Meskipun 44 persen dari portofolio Berkshire terdiri dari Apple, yang turun 10 persen tahun ini, namun sahamnya terdiversifikasi secara luas dan telah memungkinkan perusahaan untuk mengatasi aksi jual teknologi.
Buffett telah lama merekomendasikan agar investor memasukkan uang mereka ke dalam dana indeks, yang menahan setiap saham dalam indeks, membuat mereka terdiversifikasi secara otomatis. S&P 500, misalnya, mencakup perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Coca-Cola, dan Google.
Pada 2017, Buffett mengatakan, bagi orang yang ingin membangun tabungan pensiun mereka, dana indeks yang terdiversifikasi menjadi yang paling masuk akal sepanjang waktu.
Ini merupakan pertama kalinnya dalam setahun Buffett menduduki peringkat setinggi ini dalam daftar 500 orang terkaya di dunia. Pada Oktober tahun lalu, dia terlempar dari posisi 10 besar atau berada di peringkat 11 orang terkaya dunia.
Adapun peringkat pertama hingga keempat orang terkaya dunia dalam Bloomberg Billioanires Index, yakni Elon Musk dengan kekayaan 221 miliar dolar AS atau Rp3.136,5 triliun; Jeff Bezos dengan kekayaan 164 miliar dolar AS atau Rp2.327,52 triliun; Bernard Arnault dengan kekayaan 138 miliar dolar AS atau Rp1.959; Bill Gates dengan kekayaan 127 miliar dolar AS atau Rp1.803 triliun; dan Larry Page dengan kekayaan Rp119 miliar dolar AS atau Rp1.689 triliun.