Waskita juga menorehkan laba bruto sebesar Rp988,15 miliar atau tumbuh 28,77 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar 767,40 miliar. Pertumbuhan tersebut, lanjut Destiawan, lantaran adanya perbaikan beberapa segmen konstruksi dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek.
Sementara itu, untuk total aset perusahaan saat ini mencapai Rp 99,90 triliun, total liabilitas Rp82,40 triliun, serta total ekuitas perusahaan senilai Rp17,50 triliun.
Destiawan menjelaskan, pada akhir semester II tahun ini, Waskita akan fokus untuk meningkatkan produktivitas operasional termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) yang dimenangkan perusahaan saat tender.
"Kami menargetkan adanya akselerasi progres proyek eksisting. Namun tidak hanya semata mengejar target pendapatan, Waskita juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu dan waktu pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontrak,” ucapnya.