Melalui sinergi dengan pengembang infrastruktur besar seperti CCCC, dia menuturkan, maka keuntungannya tidak hanya memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan, tapi juga membawa manfaat bagi negara dan masyarakat.
Sejalan dengan semangat Kementerian BUMN untuk membangun kemitraan yang kuat antara BUMN dan swasta, Destiawan menjelaskan, akan mengeksplor lebih banyak peluang pembangunan infrastruktur yang dapat disinergikan dengan mitra asing seperti CCCC maupun partner strategis lainnya.
Sebagai informasi, CCCC merupakan BUMN China yang bergerak di bidang investasi, desain, konstruksi, dan infrastruktur transportasi. Per 31 Desember 2020, tercatat CCCC memiliki aset dengan total nilai mencapai 204 miliar dollar AS.
Seremoni penandatanganan diselenggarakan pada Minggu siang pukul 15.30 WIB. Waskita diwakili oleh Destiawan Soewardjono, sementara CCCC diwakili oleh Yun Liang selaku Executive Director.
Acara tersebut juga disaksikan oleh Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wamenkeu Suahasil Nazara. Ada yang istimewa pada seremoni penandatanganan ini. Selain dilakukan secara virtual untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19, acara ini juga dilakukan dari 3 negara berbeda, yaitu Indonesia, China, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Pada kesempatan yang sama, Destiawan juga tengah melakukan kunjungan kerja ke UEA dalam rangka inisiasi peluang bisnis konstruksi di Timur Tengah serta mengunjungi Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi yang replikanya juga tengah dikerjakan oleh Waskita di Solo, Jawa Tengah.