"Bayangkan kalau semua kita ciptakan, mereka punya partner industri maka mereka kita akan tahu maka kurikulum pun kita bertanya dengan industri, butuhnya apa bukannya kami mencetak ini mau gak? Ya pelatihan lagi lama lagi karena tidak sekaligus," ucapnya.
Namun, tak kalah penting juga meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dengan program satu keluarga miskin satu sarjana. Juga disiapkan untuk mencetak entrepreneur bagi yang ingin wiraswasta.
"Ada yang protes juga sarjana banyak yang nganggur, pokoknya kamu mesti sekolah nasib di keluarga ini bisa dirubah dari keluarga. Jadi bisnisnya gampang diciptakan, kedua pendidikan ada oya satu lagi menciptakan entrepreneur kalau mereka tidak menjadi pegawai maka mereka akan menjadi pengusaha. Itu nanti ada pelatihannya ada akses permodalannya dan pendampingannya. Saya bisa bercerita karena kami praktek," kata Ganjar.