JAKARTA, iNews.id - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang tergabung dalam konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mempekerjakan ratusan pekerja China. Saat ini, sekitar 300 pekerja terjebak di China akibat wabah virus korona saat tengah libur Imlek.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas pengerjaan proyek kereta cepat. Untuk itu, para pekerja China tidak boleh keluar masuk Indonesia.
"Tidak boleh, para tenaga kerja China yang sudah keluar tidak boleh masuk dulu, sebaliknya yang sudah di Indonesia tidak boleh keluar," ujar Tumiyana di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Dia menyebut, larangan itu sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Ketenagakerjaan. WIKA, kata dia, juga tengah mengevaluasi dampaknya terhadap progres pembangunan kereta cepat.
"Kita evaluasi dampaknya terhadap kinerja, evaluasi dulu nanti saya kabarin. Mudah-mudahan enggak ada apa apa. Yang sudah keluar enggak boleh masuk dulu, yang sudah di dalam enggak boleh keluar," kata dia.
Direktur Transit Oriented Development (TOD) dan Legal PT KCIC Dwi Windarto menyebut, apabila pekerja asal China nanti sudah diperbolehkan masuk ke Indonesia harus memiliki KITAS dari pemerintah RI dan sertifikat dari pemerintah China.
"Begitu masuk ke Indonesia pun, tenaga kerja China itu harus menjalani karantina selama dua pekan," ucap Dwi.