Lebih lanjut, di tahun depan WIKA akan berfokus menjalankan tiga pilar transformasi yakni pemilihan kontrak dengan margin dan termin yang berkelanjutan dari sisi arus kas dan memperkuat efisiensi harga pokok penjualan (HPP) melalui peningkatan penerapan lean construction.
“Kami memang mulai selektif di dalam memilih proyek. Untuk memperbaiki cash flow memang kami harus mencari proyek-proyek yang monthly payment, sehingga cash flow tidak tertekan,” katanya.
Kemudian, perseroan akan melanjutkan rencana divestasi atas anak usaha dan perusahaan asosiasi non-core WIKA, serta menjalankan langkah perbaikan kinerja anak usaha dan perusahaan asosiasi untuk meningkatkan pemulihan dan dividen bagi perseroan.
Selanjutnya, melakukan renegosiasi atas tenor pinjaman dan penurunan tingkat bunga sesuai Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) atau arus kas tersedia untuk layanan utang, juga mengurangi potensi loss dengan melepaskan controlling WIKA pada aset-aset non-core, sehingga dapat meminimalisir eksposur kerugian.