Perolehan laba BBRI untuk kinerja Januari sampai April (4M24) (Bank Only) meningkat 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) yang didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat, dan efektivitas biaya kredit (Cost of Credit/CoC).
Pertumbuhan pinjaman berhasil tumbuh 12 persen yoy pada April 2024, angka ini juga meninggi dibandingkan dengan Maret 2024 kemarin yang hanya meningkat 10,9 persen yoy.
Andrey dan David menyoroti perihal pencapaian kinerja bank pelat merah BBRI yang menarik, dia menyebut pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor ini.
“CoC 4M24 turun menjadi 3,7 persen (3M24; 3,8 persen), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3 persen untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” tuturnya.
Laba empat bulan pertama 2024 yang meningkat 4,5 persen tersebut juga sesuai dengan ekspektasi analis. Setara dengan 28 persen dari perkiraan untuk di sepanjang tahun.
Atas dasar potensi yang amat menarik tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan dan menegaskan rekomendasi Buy/Beli saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.300/saham dengan potensi kenaikan 40 persen, sejalan dengan kinerja yang amat baik.
Di sisi lain, sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan Buy, Beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara tidak ada satupun analis rekomendasikan Sell. Seluruhnya kompak menyematkan rating Buy. Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp6.105/saham untuk 12 bulan ke depan.
Terbaru, Analis Macquarie Jayden Vantarakis memberikan rekomendasi buy dengan target harga dapat mencapai Rp6.630/saham. Lebih optimistis, Analis Ciptadana Sekuritas Erni M Siahaan memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000/saham.