JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 25 perusahaan akan melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Dari jumlah itu, terbanyak adalah perusahaan sektor barang konsumen primer dan industri.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI. Saat ini, puluhan perusahaan tersebut masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.
"Sampai dengan 18 Mei 2021, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi BEI," kata Nyoman dalam keterangan tertulis, Rabu (19/5/2021).
Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, BEI belum dapat menyampaikan hingga OJK memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2.
Nyoman menjelaskan, sektor consumer cyclicals (barang konsumen primer) dan industrials (industri) menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah lima perusahan. Lalu, sektor consumer non-cyclicals dan energy berjumlah tiga perusahaan.
Sementara sektor basic materials, properties & real estate, dan teknologi terdiri atas dua perusahaan. Selanjutnya, sektor keuangan, kesehatan, serta transportasi dan logistik terdiri atas satu perusahaan.
Dari segi skala aset untuk perusahaan dalam pipeline bila merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, detailnya adalah sebagai berikut:
• 4 perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp50 miliar)
• 12 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar)
• 9 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp250 miliar)