Sementara itu, harga saham perdana MENN dibuka turun 1,28 persen ke level Rp77 dari harga penawaran awal yang ditetapkan Rp78 per saham. Hingga pukul 09.10 WIB, harga saham MENN berada di posisi Rp71 atau turun 8,97 persen.
Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 32,39 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp2,31 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 1.958 kali.
“IPO ini sebagai milestone, sebagai awal dari tahapan baru dalam perjalanan bisnis kami menuju tingkat yang lebih tinggi,” kata Komisaris Utama MENN, Agus Mulyanto.
Perseroan menawarkan sebanyak 430,20 juta saham atau 30 persen dari modal disetor dan ditempatkan. Bersamaan dengan IPO, calon emiten teknologi ini juga menerbitkan sebanyak 286,80 juta Waran Seri I atau sebesar 28,57 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Saham ketiga MBMA dibuka naik 1,25 persen ke Rp805. Sebelumnya, perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp795 per saham.
Hingga pukul 09.15 WIB, harga saham perusahaan melesat 11,95 persen atau 95 poin ke Rp890. Adapun, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 506,65 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp439,16 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 25.040 kali.
Saat IPO, perseroan menawarkan sebanyak 11 miliar saham atau sebesar 10,24 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Sementara jika terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, maka perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1,10 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang sama. Sehingga, dana yang akan diperoleh sebesar Rp9,61 triliun.
“Kami berharap dengan dukungan dana IPO yang kami peroleh, seluruh eksekusi rencana bisnis perseroan dapat berjalan optimal dan tepat waktu,” kata Presiden Direktur MBMA, Devin Antonio Ridwan.