JAKARTA, iNews.id - Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan melaksanakan pembelian kembali atau buyback saham perseroan dengan jumlah sebanyak‐banyaknya Rp4 triliun. Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar sebesar 7,5 persen dari modal disetor perseroan.
"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan," kata Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Mahardika Putranto dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/9/2021).
Dengan posisi dan kinerja keuangan perseroan yang solid saat ini, perseroan berkeyakinan buyback saham tidak memberikan dampak buruk terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Jika perseroan menggunakan seluruh anggaran yang dicadangkan untuk pembelian kembali saham perseroan tersebut sebesar jumlah maksimum, maka jumlah aset dan ekuitas perseroan akan berkurang sebanyak‐banyaknya Rp4 triliun.
Adapun dana yang digunakan untuk pembelian kembali saham perseroan berasal dari kas internal perseroan. Pasalnya, perseroan saat ini memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal perseroan serta pembelian kembali saham perseroan.
Perseroan berharap dengan dilaksanakannya buyback saham akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor, sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseoran yang sebenarnya.
Aksi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan sejak 27 September 2021 hingga 26 Desember 2021.