Dia mengatakan sentimen utama akan datang dari vaksin korona yang diperkirakan akan mulai diedarkan di kuartal pertama 2021 setelah uji coba fase 3 dinyatakan berhasil oleh Kementerian BUMN.
Sentimen dari global, dia melihat ada optimisme karena Yield Curve mulai steepening slope-nya. Ini karena Fed menyatakan akan tetap dovish sampai jumlah pengangguran mencapai titik terendah. Target inflasi pun dinaikan. Artinya, Fed masih akan menjaga likuiditas pasar dalam waktu cukup lama.
"Ini jadi penguat untuk Wallstreet agar tetap kuat dan kokoh. Kita lihat juga Dow Jones hampir balik ke level 29.000. Serta Nasdaq dan S&P telah mencapai rekor tertinggi. Jadi saya optimistis IHSG ke 6.000 akhir tahun ini dan berpeluang ke 7.000 akhir tahun depan," ujar Ferry.
Dia juga mengingatkan agar pemerintah menjaga suasana kondusif masyarakat dengan pernyataan yang positif. Menurutnya Menteri Keuangan Sri Mulyani harusnya bisa bicara seefektif mungkin agar tidak meresahkan masyarakat. Resesi sejatinya harus dimaklumi akan tidak terhindarkan. Karena semua aktivitas ekonomi yang harus berhenti karena pandemi.
"Kucuran dana pemulihan ekonomi mandeg karena ada ratusan triliun masih parkir di BPD. Jadi tidak bisa salahkan pemerintah pusat yang sudah menyiapkan dananya. Penjelasan yang berlebihan justru kontraproduktif ," kata Ferry.