Analisis Dampak Perjanjian Tarif AS–Indonesia pada Neraca Perdagangan

Anindita Trinoviana
(Foto Ilustrasi/dok Freepik)

Dampak terhadap sektor fiskal juga tidak bisa diabaikan. Tarif 19 persen masih menghasilkan penerimaan bea masuk AS atas produk Indonesia, namun impor AS hampir bebas tarif. Di Indonesia sendiri, potensi pajak dari impor tinggi dan impor modal bisa meningkat, membantu mendukung anggaran pemerintah.

Sementara itu, komitmen pembelian energi dan pesawat AS membuka peluang untuk transfer teknologi dan efisiensi logistik yang dapat mendongkrak produktivitas nasional.

Perubahan neraca perdagangan ini juga memberi sinyal kepada Bank Indonesia. Sejumlah analis memprediksi bahwa BI mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan jika tekanan inflasi dari impor dapat dikendalikan, dan arus modal tetap kuat. Indeks saham Indonesia merespons positif dengan kenaikan lebih dari 0,7 persen saat berita kesepakatan diumumkan, menggambarkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi yang lebih stabil dan hubungan AS–Indonesia yang menguat.

Secara regional, kesepakatan ini menempatkan Indonesia relatif lebih kuat dibandingkan negara tetangga seperti Filipina atau Vietnam yang menerima tarif serupa tapi tanpa komitmen pembelian besar atau skema penghapusan hambatan non-tarif sama luasnya. Indonesia berhasil mendapatkan leverage lebih dalam menegosiasikan akses ekspor dan investasinya.

Kendati demikian, kekhawatiran tetap ada mengenai kemungkinan re-routing barang dari China melalui Indonesia agar mendapat tarif rendah saat diekspor ke AS. AS menyiapkan tarif penalti untuk mencegah transshipment semacam itu, tetapi implementasinya masih tergantung pada penegakan aturan asal barang yang efektif.

Dengan sentimen positif pasar, stabilitas rupiah, prospek investasi, dan prospek ekspor menyeluruh yang tetap terbuka, kesepakatan tarif AS–Indonesia memberikan keseimbangan pragmatis bagi neraca perdagangan Indonesia dan peluang bagi pertumbuhan sektor strategis tanpa memicu disrupsi berat pada ekonomi makro.

Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait
Bisnis
10 jam lalu

Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp2,5 Juta

Bisnis
12 jam lalu

Kisah Sukses Wirausaha Muda bersama Shopee Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital

Kuliner
1 hari lalu

Rayakan Libur Nataru bersama Ready to Cook Series dari Meat and Livestock Australia

Music
2 hari lalu

Soundrenaline Sana Sini Palembang 2025 Gaet Lebih dari 3.300 Pengunjung

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal