Meski target meningkat, Jospeh mengatakan pihaknya menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level yang aman. Pada tahun lalu, NPL gross Bank Mantap berada di angka 0,65 persen sementara untuk tahun ini NPL akan tetap dijaga di level 0,7-0,8 persen.
Dia menambahkan, jumlah nasabah Bank Mantap sejauh ini sudah mencapai 60 ribu. Pada 2018, pihaknya menargetkan nasabah Bank Mantap bisa mencapai 80 ribu nasabah. Bank Mantap akan memperbanyak titik jaringan layanan yang selama ini belum terjangkau. Saat ini, Bank Mantap sudah memiliki 180 layanan di 28 provinsi di seluruh Indonesia.
"Tahun ini, kita akan tambah 70 layanan lagi plus 50 mobil kas," ucapnya.
Selain itu, kata Joseph, pihaknya juga akan meningkatkan layanan. Salah satunya adalah memberikan kemudahan kepada nasabah lanjut usia (lansia) dalam melakukan transaksi. Para nasabah ini bisa melakukan transaksi melalui Taspen Smart Card tanpa harus mendatangi kantor cabang Mandiri Taspen dan
“Kemarin dengan peluncuran smart card, kami ingin mempermudah lagi dalam melakukan otentifikasi sehingga ke depannya nasabah enggak perlu datang setiap bulan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bank Mantap juga mengumumkan penggantian nama dari PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi PT Bank Mandiri Taspen karena 20 persen saham PT Pos Indonesia (Persero) telah dibeli oleh PT Taspen Persero.