"Perseroan tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses IPO dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang dan ekspansi bisnis," ujar Agus.
Dia mengungkapkan, secara kinerja, Bank Sumut tetap tumbuh sepanjang tahun 2022. Bank Sumut berhasil membukukan kinerja yang mengesankan. Pada akhir Desember 2022, Perseroan mencatatkan modal inti sebesar Rp4,5 triliun.
Bank Sumut juga sukses membukukan laba bersih sekitar Rp706 miliar pada 2022 (belum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen secara tahunan (Year on Year/YoY). Adapun pada 2023, manajemen Bank Sumut memproyeksikan perolehan laba bersih sedikitnya Rp800 miliar.
Sementara itu, kredit yang disalurkan Perseroan tercatat melesat sebesar 10,58 persen per akhir Desember 2022 dengan total outstanding mencapai Rp27,85 triliun (belum diaudit).
Seiring pertumbuhan penyaluran kredit, Bank Sumut berhasil menjaga kualitas kredit. Ini tercermin pada rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL Net belum diaudit) yang berada di level 1,21 persen atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80 persen.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Sumut selama tahun 2022 mencapai Rp31,9 triliun (belum diaudit). Capaian ini meningkat sekitar 3,01 persen YoY. Produk tabungan dan giro tercatat mendominasi komposisi dana pihak ketiga hingga 60%," tutur Agus.