JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (25/4/2021). Mata uang Garuda ditutup naik 26 point di level Rp14.329 per dolar AS.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam laporannya menyebutkan, salah satu faktor penguatan rupiah dikarenakan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
"Seperti yang sudah diperkirakan, BI mempertahankan suku bunga acuan. Satu hal yang menjadi pertimbangan BI adalah stabilitas nilai tukar rupiah," kata Ibrahim, dalam riset hariannya, Selasa (25/5/2021).
Dia memaparkan, keputusan RDG BI konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI juga tidak hanya menurunkan suku bunga acuan. Giro Wajib Minimum (GWM) juga dipangkas agar perbankan memiliki likuiditas yang lebih untuk menyalurkan kredit.
Selain itu, sentimen lain yang mempengaruhi laju rupiah adalah rencana pemerintah untuk melakukan tax amnesty dan meningkatkan tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi hingga 35 persen.
“Hal ini sesuai dengan rencana reformasi perpajakan yang akan dilakukan pemerintah. Struktur tarif PPh ini juga nantinya menjadi lima lapisan, dimana wajib pajak (WP) dengan penghasilan Rp 5 miliar ke atas akan terkena tarif 35 persen," ujar Ibrahim.
Untuk perdagangan Kamis (27/5/2021) mendatang, mata uang rupiah diprediksi dibuka fluktuatif, tetapi ditutup menguat pada rentang Rp14.300 - Rp14.360 per dolar AS.