Sementara, El Salvador telah menjadi berita utama untuk mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, Hinz mengatakan, negara-negara Amerika Latin lainnya belum meloloskan undang-undang mata uang kripto, meskipun dia tidak selalu menganggap itu sebagai hal yang buruk bagi perusahaan.
"Regulasi adalah kerangka kerja, tetapi tidak selalu negatif bahwa ada sesuatu yang tidak diatur. Jika sesuatu tidak dilarang, maka itu legal," tuturnya.
Di bawah Presiden Nayib Bukele, El Salvador telah membuat taruhan besar pada bitcoin dan menjadikannya alat pembayaran yang sah. Negara tersebut juga membeli kripto senilai lebih dari 100 juta dolar AS, yang kini telah kehilangan sekitar 50 persen nilainya di tengah aksi jual mata uang kripto yang lebih luas tahun ini.