JAKARTA, iNews.id - Pengeluaran di bulan Ramadan cenderung meningkat bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Selain karena kenaikan harga yang tak bisa dihindari, nafsu belanja yang tak terkendali dapat menyebabkan pengeluaran meningkat selama Ramadan.
Penasihat untuk Wealth and Asset Management Indonesia (WAM Indonesia), Legowo Kusumonegoro, mengatakan Ramadan merupakan bulan dimana umat muslim harus mengendalikan hawa nafsu.
Selain nafsu makan, nafsu konsumtif atau berbelanja secara berlebihan, juga harus dikendalikan agar pengeluaran tidak membengkak, apalagi menimbulkan utang.
Menurutnya tidak sedikit orang yang mengeluh bahwa pengeluarannya justru membengkak di sepanjang bulan Ramadan. Pada dasarnya ada dua faktor penyebab naiknya pengeluaran, yaitu naiknya harga di sepanjang Ramadan dan menjelang Lebaran, serta naiknya jumlah pembelanjaan.
Kenaikan harga atau inflasi, misalnya harga berbagai komoditas pangan, merupakan faktor eksternal yang diluar kontrol kita. Sementara kenaikan jumlah atau frekuensi belanja merupakan faktor internal yang seharusnya bisa kita kontrol.