"Permintaan terhadap aset dolar AS sebagai aset aman, terindikasi meningkat dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang sekarang di level 0,635 persen," ujar Ariston.
Menurut Ariston, pekan ini kemungkinan masih akan seperti pekan lalu dimana terjadi tarik menarik sentimen. Dia memprediksi, pekan ini nilai tukar rupiah cenderung akan mengalami pelemahan terbuka.
Tapi, lanjutnya, pelaku pasar juga tidak mengesampingkan sentimen positif pemulihan ekonomi. "Pagi ini juga banyak kabar soal uji klinis fase 3 beberapa vaksin yang mungkin bisa jadi sentimen positif juga," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah dengan kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.